BAB VII
PRINSIP-PRINSIP DASAR
ILMU KOMUNIKASI ISLAM
A. PRINSIP-PRINSIP
KOMUNIKASI ISLAM
1. Prinsip Ikhlas
Suatu
pesan tidak akan berdampak positif kepada komunikan jika diterima dengan hati
yang tidak ikhlas. Ikhlas adalah kerja hati.
Ikhlas menurut istilah adalah kerja yang dilakukan oleh hati untuk
mensucikan dirinya dari berbagi motif yang tidak benar. Tidak ikhlas
menyampaikan atau menerima pesan artinya tidak sucinya keinginan untuk
menyampaikan atau menerima pesan.
Prinsip
ikhlas ini adalah prinsip yang paling mendasar dalam komunikasi islam.
Kehilangan prinsip ini dari komunikator meaupun komunikan akan membuat
tujuan utama komunikasi yaitu badah
menjadi hilang dan kekuatn pesan yang disampaikan memudar. Kehilangan prinsip
ini dari salah satu pihak akan membuat proses komunikasi terhambat apalagi
bertemu antara ketiakikhlasan komunikator dengan komunikan. Selain faktor
penerima pesan, kekuatan pesan juga dipengaruhi oleh keikhlasan pengirim pesan.
Ikhlas dalam komunikasi adalah pilar utama utnuk mendapatkan komunikasi yang
berkualitas: mendapatkan pahala, selektif dan produktif.
2. Prinsip Pahala dan Dosa
Prinsip
ini menjelaskan bahwa setiap pesan atau pernyataan yang keluar itu mengandung
konsekuensi pahala atau dosa. Lisan memiliki peran kunci dalam berkomunikasi,
apakah mengantar kepada kesuksesan atau kehancuran.
Agar
lisan tidak menjadi alat pengumpul dosa tetapi selalu memproduksi pahala, maka
islam membimbing manusia terutama umatnya untuk melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Islam melarang berkata kotor dan kasar
b. Memberikan motivasi agar selalu berkata
yang baik
3. Prinsip Kejujuran
Lisan bisa membunuh karakter seseorang,
bisa merusak hubungan suami istri, kaum kerabat, bahkan bisa menyebabkan
pertumpahan darah.
Di antara bentuk kejujuran dalam
berkomunikasi adalah :
a. Tidak memutarbalikkan fakta
b. Tidak berdusta
4. Prinsip Kebersihan
Islam
sangat menekankan prinsip kebersihan dalam segala hal, termasuk dalam
menyampaikan pesan. Pesan yang baik akan mendatang kenyamanan psikologis bagi yang menerimanya, sedangkan pesan yang
jorok, sarkatis, berdarah- berdarah, pertengkaran, perselingkuhan akan
berdampak pada keruhnya hati.
Menyampaikan
kata- kata yang memberikan harapan kepada seseorang adalah lebih baik daripada
kata- kata yang membuat seseorang pesimis. Di antara tujuan komunikasi adalah
memberi kenyamanan psikologis kepada orang yang mendengarkan.
5. Berkata Positif
Pesan
positif sangat berpengaruh bagi kebahagiaan seseorang dalam kondisi apapun dia
berada. seorang komunikator yang sering mengirim pesan positif kepada komunikan
akan menyimpan modal yang banyak untuk berbuat yang positif.
Motivasi
adalah pesan Positif Pesan yang diungkapkan dengan bahasa yang penuh optimis
membangkitkan semangat untuk melakukan perubahan.
6. Prinsip Paket (Hati, Lisan, dan Perbuatan)
Manusia
adalah makhluk yang diciptakan Allah dalam satu paket lengkap. Ada unsur jiwa
dan raga. Gerak raga dalam konsep islam dipengaruhi secara kuat oleh hati atau
jiwa. Artinya, lisan akan berbicara yang baik manakala hatinya baik, dan lisan
tidak akan mampu berbicara dengan baik dan lancar tanpa kendali dari jiwanya,
yang diucapkannya akan terasa hambar.
Konsistensi
antara hati kata dan perbuatan adalah ciri manusia sukses. Allah tidak menyukai
inkonsistensi. Tidak hanya Allah, manusia secara umum juga memandang bahwa
inkonsistensi adalah cacat yang membuat nilai seseorang menjadi kurang.
7. Prinsip Dua Telinga Satu Mulut
Menceritakan
kembali semua yang didengar adalah tanda kecerobohan seseorang. Tidak semua
informasi yang sampai kepada seseorang dipahami secara benar, atau dipahami
secara benar tapi beritanya tidak benar, atau beritanya benar tidak layak
dikonsumsi oleh masyarakat. isyarat agar kita berhati – hati dalam berbicara dan
banyak mendengar adalah pada struktur fisik kita yang diciptakan dengan dua
telinga dan satu mulut.
8. Prinsip Pengawasan
Prinsip
pengawasan muncul dari kepercayaan mukmin yang meyakini bahwa Allah maha
Mendengar, Maha Meliat dan Maha Mengetahui. Prinsip pengawasan ini akan membuat
orang lain selalu merasa diperhatikan dan dipantau. Orang yang selau merasa
dipantau biasanya lebih berhati – hati dalam mengeluarkan statement.
9. Prinsip Selektivitas dan Validitas
Prinsip
selektivitas dan validitas dalam komunikasi islam bukan hanya bertujuan untuk
memberikan kepuasan bagi komunikan didunia ini, tetapi tujuan utama mereka
adalah agar bisa mempertanggungjawabkan apa yang mereka kemukakan pada saat
diminta pertanggungjawaban diakhirat.
10. Prinsip Saling Memengaruhi
Komunikasi
antar manusia merupakan aktivitas menyampaikan dan menerima pesan dari dan
kepada orang lain. Saat berlangsung komunikasi, proses pengaruh mempengaruhi
terjadi. Karena muara semua tujuan komunikasi adalah saling mempengaruhi, maka
membangun komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan suasana yang sehat adalah
bagian yang tidka terpisahkan dari islam.
Diantara bentuk pengaruh strategis
komunikasi adalah :
a. Dapat merubah pendapat orang lain
b. Menjadi faktor yang menentukan baik
buruknya manusia
11. Prinsip Keseimbangan Berita (keadilan)
Informasi
yang seimbang akan membuat keputusan menjadi akurat. Prinsip keseimbangan dalam
menyerap informasi sebelum memberikan sikap adalah keharusan. Dengan prinsip
ini, informasi yang kita terima akan lebih akurat, karena pihak yang sedang
berselisih kadang-kadang memberikan informasi secara emosional dan berlebihan.
12. Prinsip Privasi
Setiap
orang memiliki ruang privasi yang tidak boleh diungkap dipentas publik, begitu
juga dengan organisasi, lembaga dan seterusnya. Allah melarang orang beriman
untuk mencari-cari informasi tentang masalah-masalah yang masuk dalam ruang
privasi. Diantara indikator sebuah informasi tidak untuk dikonsumsi publik
adalah bahasa tubuh dari orang yang menyampaikan pesan. Melanggar masalah
privasi seperti ini di dalam islam masuk dalam status pelanggaran hak-hak asasi
manusia yaitu melakukan pencemaran nama baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar