This is not a sad story..
...
I must live.
I must survive.
Cause I will stop
some day,
In a paradise that
we can be together forever.
...
Author :
Hana Madilla
Cast :
-Xi Luhan (EXO M)
-Seo Yoon Ji (OC)
Genre :
Romance, Sad.
Rate :
13+
Background Song :
EXO- Don't Go
Infinite - Paradise
...
-23.00-
Malam
hari, disebuah apartement yang sepi dan gelap yang hanya di terangi lampu dan
cahaya bulan dari celah- celah jendela.
Drreeett..ddrrreettt...
Berkali-
kali sebuah Handphone di ruangan apartement itu berbunyi tapi seorang
gadis yang memegang Handphone itu hanya membiarkannya dan kembali
menegak kaleng minuman Soju ditangan sebelahnya. Gadis itu sedang duduk
dilantai menghadap jendela ruang tengah apartement, dengan tersedu gadis itu
kembali menegak minuman, pandangannya mulai buyar mungkin karena terlalu banyak
minum membuat kepalanya pusing dan ia pun terlelap tidur di lantai keramik
dingin itu.
-00.25-
Cklek..
Pintu apartement terbuka, seorang Pria melepaskan sepatunya
dan berjalan masuk kedalam apartement menghidupkan lampu.
“Ck.”
Pria itu mengeleng melihat gadis tadi tidur dilantai dengan kaleng- kaleng Soju.
“Seo
Yoon Ji.” Panggilnya sambil menepuk pundak gadis itu, gadis itu tak merespon.
Pria itupun berjalan menuju arah dapur mengambil air mineral didalam Frezzer.
Drreeett...Handphonenya
bergetar ia pun segera mengangkat telpon itu.
“Ne,.”
Jawabnya.
“Xi
Luhan.. ada yang ingin aku bicarakan padamu.. tentang orang tua mu.” Ujar suara
wanita ditelpon itu. Pria bernama Luhan itu menoleh kearah Yoon Ji sebentar.
“Mianhae,
Noona.. aku sedang ada urusan sekarang.” Luhan pun mematikan Line telepon dan
menyimpan Handphonenya di atas meja makan. Luhan berjalan keruang tengah
apartement, ia mengendong Yoon Ji masuk kedalam kamar Yoon Ji.
“Siapa
menyuruhmu minum?” Luhan memandang wajah Yoon Ji sangat dalam.
“Yoon
Ji-ah.. Mianhae.” Luhan menutup tubuh Yoon Ji dengan selimut Setelah itu
mematikan lampu kamar dan keluar kamar.
...
Seo
Yoon Ji menyipitkan matanya ketika gorden kamarnya dibuka dan membuat cahaya
matahari yang cerah itu membanggunkan tidurnya tetapi ia masih enggan untuk
bangun dan menutup matanya kembali.
“Seo
Yoon Ji, Ireona..”panggil Luhan lembut seraya naik keatas tempat tidur Yoon Ji
dan merebahkan badannya disebelah Yoon Ji. Tau tak ada respon dari gadis itu
Luhan pun memeluk Yoon Ji.
“Yeobo..
bangun.. sudah pagi.” Ucap Luhan.
“Ergh.”
Yoon Ji langsung melepaskan pelukan Luhan dan bangun dari tempat tidurnya
menuju kamar mandi. Melihat itu Luhan hanya terkekeh pelan tapi ada sedikit
kecurigaan Yoon Ji benar- benar aneh beberapa hari ini, semenjak ia bekerja di
sebuah cafe dan menghabiskan hari di cafe itu, seperti semalam saja Luhan
kembali ke apartement sekitar jam 12 malam.
Yoon Ji
telah selesai mandi ia keluar dari kamar mandi melirik kesetiap penjuru ruangan
‘apakah ia pergi lagi’ pikir Yoon ji. Yoon ji tidak memikirkan itu lagi
sekarang ia membuka lemari pendingin dan bermaksud membuat sarapan pagi.
Yoon ji
sedang memotong buah apel tiba- tiba seseorang memeluknya dari belakang, dari
aroma parfume nya Yoon ji tau siapa orang itu. Yoon ji langsung menghentikan
aktifitas memotong apelnya dan melepaskan tangan Luhan dari pinggangnya. Luhan
binggung dan melihat Yoon ji dengan penuh pertanyaan.
Drreettt..drreett..
Luhan
mengangkat Handphonenya yang berdering.
“Yoboseyeo..
Ne, Noona.” Ujar Luhan.
“Kau
tidak bekerja, Hei.. aku ingin bercerita sesuatu tentang orang tuamu,...” belum
selesai wanita itu bicara Luhan langsung memotong perkataannya.
“Mianhae,
tapi aku masih banyak urusan.” Luhan langsung mematikan Handphonennya dan
melemparnya sembarang. Sekarang Luhan kembali menatap Yoon ji yang masih
berdiam di depan buah apelnya.
“Seo
Yoon Ji.. kau kenapa??” tanya Luhan lembut. Yoon ji masih terdiam ia menundukkan
kepalanya. Luhan mengangkat dagu Yoon ji agar gadis itu memandang kearahnya.
“Kau
tidak mau bicara. Bagaimana aku tau kesalahanku.” Pekik Luhan. Yoon ji kembali
menundukkan kepalanya tak dapat menahan air matanya. Luhan mengeluarkan sebuah
amplop tebal dan mengengamkannya ke tangan Yoon ji, setelah itu ia masuk
kedalam kamarnya.
Yoon Ji
mengusap air matanya dan membuka amplop itu, didalamnya terdapat sejumlah uang
dan secarik kertas. Yoon ji membaca secarik kertas itu.
‘Yoon
ji, mianhae.. aku tak dapat menemanimu beberapa hari ini aku terlalu sibuk
dengan pekerjaan ku di cafe..dan aku melakukan itu untuk kita. Dengan uang ini
kita dapat membeli gaun pernikahan, cincin pernikahan dan menyewa gedung
pernikahan. Dan dengan ini juga kita dapat membuktikan kepada orang tua kita
bahwa kita dapat melakukan dan melewati masa- masa sulit tanpa bantuan mereka
sepeserpun. Yoon ji-ah.. aku sangat mencintaimu. –LUHAN-‘
Yoon ji
meneteskan air matanya kembali ia berjalan menuju kamar Luhan.
Tok..tok..
Yoon ji mengetuk pintu kamar Luhan.
“Bolehkah
aku masuk?” tanyanya.
Di dalam kamar Luhan tertawa pelan memandang kearah luar
jendela ‘Yoon ji..masuk ke kamarku saja kau masih meminta ijinku.’ Batinnya.
“Masuk
saja.”ujar Luhan. Yoon ji pun membuka pintu
kamar ia masuk kedalam kamar dan berjalan pelan menuju arah tempat tidur Luhan.
Yoonji memandang punggung Luhan yang masih menatap kearah jendela, sedang Luhan
memandang Yoon Ji dari pantulan jendela.
Yoon ji meletakkan amplop yang dipegangnya itu diatas tempat
tidur Luhan dan kemudian keluar dari kamar. Luhan berbalik ia bingung, tadinya
ia berfikir Yoon ji akan memaafkanya. Luhan pun keluar dari kamarnya, ia
melihat pintu kamar Yoon ji yang tidak tertutup rapat.
“Yoon
ji,” panggil nya sambil membuka pintu kamar lebar-lebar.
“Astaga..
Yoon ji.” Pekik Luhan, melihat Yoon ji sekarang tengah memasukkan pakaiannya
kedalam sebuah koper sambil menangis.
“Hei,!!
Yoon ji..” panggil Luhan lagi sekarang Luhan berusaha menghentikan Yoon ji
dengan cara menarik tangannya dan melepaskan pakaian yang dipegang oleh Yoon
ji.
“Luhan,
aku ingin pulang, aku merindukan Eomma dan Appa.” Jelas Yoon ji dengan masih
mengambil beberapa pakaian yang tadi terjatuh.
“Heeii,,..Heeiii..
Cukup.” Ucap Luhan sekarang ia malah memasukan kembali pakaian yang ada di
koper kedalam lemari.
“Yoon
ji, kau fikir aku tidak merindukan orang tua ku.” Ucap Luhan lembut sambil
berjongkong membelai rambut Yoon ji dan menghapus air matanya.
“Aku,..
Hmm, walau aku membenci orang tuaku tapi aku juga sangat merindukan mereka.”
Ujar Luhan.
“Luhan,
tapi aku ingin bertemu mereka.. sudah tiga bulan ini aku tidak memberi kabar
kepada mereka.” Yoon ji menatap Luhan dalam, Yoon ji benar- benar berharap
Luhan mengijinkannya.
“Baiklah,
Seo Yoon ji.” Luhan berkata dengan pasti.
“Tapi,..
setelah kita menikah.” Sambungnya.
....
“Kau
sudah siap?” tanya Luhan kepada Yoon ji.
“Ne,”
jawab Yoon ji sambil tersenyum manis.
“Ayo.”
Luhan pun memegang tangan Yoon ji.
“kita
beli gaun pernikahan dulu ya,” ajak Luhan, Yoon ji langsung menoleh.
“Eh,
bukankah tadi kau bilang ingin membeli Handphone.” Ujar Yoon ji bingung.
“Ehm..
kau ingin bertemu orang tuamu kan.” Yoon ji tertawa sambil menyikut lengan
Luhan.
“Hey,.
Kau ini. Hehehe.. bukan karena orang tua ku juga, tapi karena aku mencintaimu
Xi Luhan.” Yoon ji tersipu malu, begitu juga Luhan, mereka berdua malah seperti
salah tingkah satu sama lain.
“Sudah
lah ayo,.. itu Bus kita.” Luhan pun menarik Yoon ji masuk kedalam Bus.
...
Luhan
dan Yoon ji memasuki sebuah toko yang memajang berbagai macam gaun pernikahan.
Mereka berdua seperti anak- anak yang baru pertama kali
melihat mainan bagus.
“Ada
yang dapat saya bantu.?” Tanya seorang Ahjumma, sepertinya ia pemilik toko itu.
“Eh,
ya.. dapatkah Ahjumma memilihkan gaun pernikahan yang cocok untuknya.” Ujar
Luhan sambil menunjuk kearah Yoon ji.
“Hmm..
gadis ini sangat cantik.. Hmm, Ah kau ingin melihat koleksi khusus ku.” Ahjumma
itu dengan semangat mengajak Yoon ji untuk masuk ke sebuah ruangan diikuti
Luhan dibelakangnya.
“Wah,
ini sangat bagus Ahjumma.” Yoon ji menunjuk sebuah gaun panjang berwarna putih.
“Kau
pandai memilih ya,. Kau ingin mencobanya?” Tawar Ahjumma sambil mengambil gaun
itu dan memberikannya kepada Yoon ji.
Yoon Ji
masuk kedalam kamar ganti, tak berapa lama dia keluar dengan menggunakan gaun
pengantin tersebut.
“Wah.”
Luhan terpaku memandang Yoon ji yang sekarang berdiri dihadapannya dengan gaun
pengantin.
“Luhan,..
Kau kenapa?” tanya Yoon ji sambil mengibaskan tangannya di hadapan Luhan.
“Ah,
Hahah.. Yeppeo.” Luhan menyadarkan dirinya.
“Hehe,
Gomawo.”
“Ahjumma.
Kami pilih gaun ini.” Ujar Luhan sambil menunjuk gaun yang dikenakan Yoon ji,
ahjumma itu mengacungkan jempol tanda setuju.
...
“Ah,
Gaun pengantin sudah. Kenapa tidak sekalian membeli Tuxedo untuk mu Luhan?”
tanya Yoon ji.
“Itu
dapat ku urus nanti.” Jawab Luhan singkat
“Cincin
pernikahan. Ahjumma, dimana ya toko perhiasan disekitar sini.” Ujar Luhan
kepada Ahjumma yang sekarang sedang membungkus gaun.
“Hmm,
ada toko perhiasan yang baru buka seminggu yang lalu di persimpangan jalan
diujung sana, Hah.. toko itu sangat terkenal padahal baru seminggu buka.” Jelas
ahjumma itu sambil menunjuk keluar jendela.
“Kamsahamnida
Ahjumma.” Setelah membayar dan keluar dari toko Luhan dan Yoon Ji berjalan
menuju kepersimpangan jalan yang ditunjuk oleh ahjumma tadi.
“Toko
ini..” Luhan menghentikan langkahnya yang membuat Yoon ji bingung. Toko yang
bernama “Xi Jewelery BOX” itu sangat besar. Luhan langsung mengenggam tangan
Yoon ji dan masuk kedalam toko itu.
Setelah
masuk kedalam toko, mereka disambut oleh berbagai jenis perhiasan dari berbagai
macam bahan.
“Ahjussi,
kami sedang....” belum selesai Luhan bicara ketika Ahjussi yang dipanggilnya
tadi membalikan badannya Luhan dan Yoon ji terlihat terkejut seperti melihat
hantu.
“Ahjussi.”
Yoon ji bergumam. Luhan makin erat memegang tangan Yoon ji.
“Luhan,
anakku.”
“Yeobo,
bisakah kau...” Brraaannkkkk.. seorang wanita paruh baya menjatuhkan kotak-
kotak plastik yang dipegangnya ketika melihat Luhan, yang adalah anaknya.
“Luhan..”
wanita itupun memeluk Luhan, yang sekarang tengah terdiam ditempatnya berdiri.
“Kemana
saja kau tak ada kabar. Pasti karena..” ujar Ibu Luhan sambil melirik kearah
Yoon ji.
“Karena
kau Luhan menjadi seperti ini.” Sekarang ayah luhan yang bicara.
“Dasar!!
Gadis miskin.. Tak tau diri..” Ibu Luhan yang tak tahan menahan amarah yang
telah dipendamnya berbulan- bulan karena Luhan yang menghilang tak ada kabar,
dengan tangan diangkat ingin menampar Yoon ji tapi dengan sigap Luhan
menahannya.
“Eomma..
aku mencintainya. Dan aku akan menikah dengannya.” Luhan melepaskan pegangan
tangannya dari ibunya.
“XI
LUHAN.! Berani sekali kau membantah orang tua mu.” Bentak Ayah Luhan, yang
membuat beberapa pengunjung Toko itu menoleh kepada kegaduhan yang telah dibuat
keluarga ini.
“Appa.!
Aku yang mempunyai jalan hidup ini. Ini hidupku, kalian tidak dapat mengatur ku
lagi. Aku sudah dewasa.” Balas Luhan.
Yoon ji
tak tahan lagi, ia merasa jahat karena telah membuat keluarga Luhan yang
dulunya sangat bahagia, semenjak kedatangannya menjadi memanas. Yoon ji pun
berlutut di hadapan Ibu dan Ayah Luhan dengan berlinang air mata ia
mengumpulkan segala beban yang ada dipikirannya selama ini.
“Ahjussi,
Ahjumma.. saya mohon, saya sangat mencintai Xi Luhan Apapun yang kalian lakukan
untuk memisahkan kami saya akan hadapi itu bahkan sampai saya mati.”
“Yoon
Ji,.Hajima..!!” ujar Luhan mengenggam pundak Yoon Ji agar berdiri dan
menariknya pergi dari toko itu.
“Yak,!
Xi Luhan.. jangan pergi, kembalilah anakku.”teriak Ibu Luhan menjerit sambil
mengeluarkan air mata berharap Luhan mau menurutinya, namun ia hanya menatap
anaknya itu yang berjalan seakan tidak terjadi apa-apa kecuali Yoon Ji yang
sekali-kali memandang kearah belakang menengok keadaan Ibu Luhan yang terduduk
di lantai Toko.
“Menurutku,
apa yang sudah kita lakukan benar-benar salah Luhan.” Yoon ji membuka suara.
Luhan menoleh kearah Yoon Ji.
“Wae?”
tanya Luhan.
“Aku
harus membuat Orang tuamu merestui hubungan kita.” Ujar Yoon Ji optimis dengan
senyum yang mengembang sambil berbalik dan berlari menuju ketoko perhiasan
milik orang tua Luhan yang berada diseberang jalan dan...
Sebuah
Mobil yang melaju kencang seperti tidak melihat lampu lalu lintas yang tengah
berwarna merah yang artinya berhenti tuntas membuat tubuh kurus Yoon Ji
terhempas ke aspal jalan dengan cukup kuat.
Luhan
terpaku meneteskan air mata sedetik kemudian ia berlari menuju kearah kerumunan
orang.
“Seo
Yoon Ji... Yoon Ji-ah.. Ireona.Gwaenchna” tanya Luhan panik. darah yang
mengucur dari kepala Yoon Ji semakin membuatnya panik.
“Yak!
Apa yang kalian tonton,.. tolong cepat panggil ambulance.. Ppalli...!!”
“Apa
yang terjadi.. ?” tanya seseorang yang sudah sangat Luhan kenali suaranya.
“Apa
perdulimu. Ini semua karena ulah kalian berdua. Karena kalian Yoon Ji seperti
ini.!” teriak Luhan kepada kedua orang tuanya yang entah kapan sudah berada
disampingnya.
“Luhan,
mianhae. Eomma benar-benar menyesal.”
“Setelah
apa yang terjadi ini kalian baru menyesalinya.” Beberapa saat kemudian polisi
dan ambulance datang.
Sesampainya
di rumah sakit Yoon Ji dengan cepat ditangani oleh pihak rumah sakit. Luhan
tidak hentinya berdoa agar keadaan Yoon Ji baik- baik saja. Jika tuhan
mengijinkan agar nyawanya bisa diberikan untuk Yoon Ji ia rela agar gadis ini
bisa kembali hidup dan tersenyum.
...
I’m gonna hold you
in a little longer, I’m gonna look at you a little more
Until my heart
cools off a little more
I must live even
without you, but right now, I need you.
...
“1...2...3...”
Luhan membuka matanya.
“Aku
ternyata masih belum bisa terbangun dari mimpi ini.” ujar Luhan dan kembali
memejamkan mata.
“1...2...3...”
kembali dia membuka matanya.
“Kapan
aku bisa terbangun dari mimpi ini? aku tidak sabar melihat wajahmu lagi Yoon
Ji.” Luhan memejamkan mata kembali dan akan menghitung lagi, sampai dia puas
dan sampai dia bisa menenangkan pikiran kacaunya.
...
I must live.
I must survive.
Cause I will stop
some day,
In a paradise that
we can be together forever.
...
Setelah seminggu Luhan kembali kekehidupan normalnya, dia
memutuskan kembali ke China. Luhan berusaha untuk memaafkan orang tuanya.
Seperti yang terakhir kali ia ingat bahwa Yoon Ji tidak pernah membenci orang
tuanya.
“Saat
ini aku belum bisa mencari pengantimu, dan ku harap di surga nanti kita dapat
bertemu lagi dan kita akan hidup bahagia di dunia yang abadi, Selamanya.”
THE END
Fanfiction ini udah lama banget dari jaman 'MAMA' hehehehe.
Aku juga udah pernah post di Facebook.
I hope you like it.. enjoy.
으르렁 :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar